- Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga. HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, dari Zaid bin Kholid Al Juhani. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.
Dalam rangka meningkatkan kepedulian sesama muslim di bulan ramadhan, SDIT Cendekia telah mengadakan serangkaian acara salah satunya menghadirkan program terbarunya yaitu ta'jil on the road, sebagai kegiatan penutup di pertengahan ramadhan ini. Kegiatan ini merupakan kegiatan membagikan makanan ringan seperti kurma, kue, air di jalan-jalan untuk membantu masyarakat agar dapat menyegerakan berbuka jika waktu berbuka telah masuk. Sebab secara bahasa ta'jil itu berasal dari bahasa Arab yang berasal dari kata 'ajila yang berarti menyegerakan. Secara istilah adalah menyegerakan berbuka. Kata ini telah diadopsi ke dalam bahasa Indonesia bisa dilihat di KBBI termasuk dalam kelompok kata kerja (Verb) juga bermakna menyegerakan, namun jika masuk ke dalam kata benda (noun) maka di Indonesia dinamakan makanan untuk berbuka puasa. Tapi bukan ini intinya yang kita bahas, ini hanya sekedar pengetahuan untuk kita bersama saja agar tau dulu maknanya.
Mungkin pembaca semua pada penasaran bagaimana kegiatan acara ini dilaksanakan?